Teknik Reportase Untuk Mencari Sebuah Bahan Berita
Teknik Reportase: Mencari Sebuah Bahan Berita - Ada yang tahu apa itu reportase? Bagi yang tidak tahu tenang dulu, hal itulah yang akan universitasjurnalistik bahas di tulisan ini. Reportase adalah proses mencari bahan berita atau pengumpulan informasi, fakta, dan data sebagai bahan penulisan atau penyusunan berita. Reportse disebut juga news gathering (pengumpulan bahan berita), hunting (berburu bahan berita), atau “liputan/meliput” dalam bahasa Indonesia.
Wawancara disebut juga “wawancara jurnalistik” untuk membedakan dengan wawancara lain, seperti wawancara kerja atau “wawancara” (interogasi) polisi. Wawancara dapat didefinisikan sebagai proses penggalian atau pengumpulan informasi, fakta, atau data tentang sebuah peristiwa atau masalah.
Nyaris tidak ada liputan peristiwa tanpa wawancara. Wartawan pastinya harus bertanya (wawancara) kepada narasumber. Dalam hal ini, misalnya saksi, panitia, korban, pembicara, polisi, terdakwa, dan sebagainya.
Follow Up System yaitu mencari informasi berdasarkan isu atau masalah yang sudah menjadi berita di media. Wartawan mengembangkan berita itu atau mencari informasi terbaru (perkembangan baru) sebagai bahan berita baru –melengkapi, mempertajam, atau menekankan hal-hal khusus dari berita tersebut.
Beat System yaitu wartawan ”ngepos” atau ”mangkal” pada lembaga atau tempat-tempat tertentu yang dipandang sebagai ”sumber informasi”. Wartawan mendatangi secara teratur instansi pemerintah atau swasta, atau tempat-tempat lain yang dimungkinkan munculnya hal-hal yang dapat menjadi berita.
Sekian artikel Universitas Jurnalistik tentang Teknik Reportase: Mencari Sebuah Bahan Berita. Semoga bermanfaat.
3 Teknik Reportase
Teknik reportase ada tiga macam:- Observasi
- Riset Data
- Wawancara.
![]() |
Teknik Reportase: Bahan Berita |
Baca juga: Dasar Dalam Jurnalisme OpiniRiset Data disebut juga Studi Literatur, Studi Pustaka, atau Riset Dokumentasi, yaitu mengumpulan data, fakta, atau bahan berita melalui arsip, buku, dan sumber dokumen lainnya, termasuk internet (riset online).
Wawancara disebut juga “wawancara jurnalistik” untuk membedakan dengan wawancara lain, seperti wawancara kerja atau “wawancara” (interogasi) polisi. Wawancara dapat didefinisikan sebagai proses penggalian atau pengumpulan informasi, fakta, atau data tentang sebuah peristiwa atau masalah.
Nyaris tidak ada liputan peristiwa tanpa wawancara. Wartawan pastinya harus bertanya (wawancara) kepada narasumber. Dalam hal ini, misalnya saksi, panitia, korban, pembicara, polisi, terdakwa, dan sebagainya.
Sistem Reportase
Dalam reportase dikenal pula istilah Follow Up System dan Beat System:Follow Up System yaitu mencari informasi berdasarkan isu atau masalah yang sudah menjadi berita di media. Wartawan mengembangkan berita itu atau mencari informasi terbaru (perkembangan baru) sebagai bahan berita baru –melengkapi, mempertajam, atau menekankan hal-hal khusus dari berita tersebut.
Beat System yaitu wartawan ”ngepos” atau ”mangkal” pada lembaga atau tempat-tempat tertentu yang dipandang sebagai ”sumber informasi”. Wartawan mendatangi secara teratur instansi pemerintah atau swasta, atau tempat-tempat lain yang dimungkinkan munculnya hal-hal yang dapat menjadi berita.
Sekian artikel Universitas Jurnalistik tentang Teknik Reportase: Mencari Sebuah Bahan Berita. Semoga bermanfaat.
Referensi:
- Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, Rosdakarya, Bandung 1999.
- Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Press, Bandung, 2001.
- Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, Simbiosa, Bandung, 2010.
Posting Komentar untuk "Teknik Reportase Untuk Mencari Sebuah Bahan Berita"