Teknik Wawancara Untuk Laporan Mendalam (Depth Reporting)
Teknik Wawancara Untuk Laporan Mendalam (Depth Reporting) - Laporan mendalam atau biasa dikenal dengan depth reporting erat kaitannya dengan investigasi yang mana selalu membutuhkan tenaga lebih untuk mencapai hasil laporan yang baik. Maka itu salah satu metode yang umum digunakan adalah wawancara. Tapi tunggu dulu, wawancara laporan mendalam jauh berbeda dari wawancara berita umum lainnya. Untuk lebih jelasnya universitasjurnalistik.com telah merangkum bagaimana teknik wawancara yang digunakan dalam membuat laporan mendalam, dan juga seperti apa contoh pertanyaan wawancara laporan mendalam yang dimaksud. Mari kita simak pada tulisan di bawah ini.
Pengertian Laporan Mendalam (Depth Reporting)
Indepth News adalah berita yang menyajikan permasalahan secara lengkap, mendalam dan analitis. Cara penulisan ini dimaksudkan untuk menghadirkan informasi agar pembaca lebih memahami duduk perkara suatu masalah. Ke arah mana suatu peristiwa berkembang.
Berita mendalam ditulis lewat hasil liputan yang terencana dan sering memerlukan waktu yang lama memerlukan people trail dan paper trail, yakni penelusuran jejak orag (people)dan jejak dokumen (paper) Tehnik peliputannya dengan melalui investigative reporting, mulai pengumpulan fakta sampai penyajiannya.
Jika anda kebetulan membaca sebuah berita dan merasakan masih adanya informasi yang tertinggal atau belum terungkapkan, itu berarti penulis berita mempunyai kesempatan untuk melanjutkan penulisan beritanya dengan mengembangkan pada tulisan lainnya.
Laporan mendalam dan berita mendalam adalah sama-sama bentuk pelaporan investigasi. Laporan Mendalam (in-depht reporting) dalam peliputannya, jurnalis membongkar persoalan sedalam-dalamnya untuk memperoleh fakta, sebelum ia berhasil memetakan persoalan yang diliput. Banyak hal yang harus diungkap, diuji kebenarannya, dan seterusnya, sehingga memerlukan kecermatan, pendalaman pemahaman atas persoalan, dan juga waktu panjang. Dari durasi tulisan laporan mendalam sama-sama berkesempatan untuk menjadi running news (berita yang bersambung).
Laporan Mendalam (Depth Reporting) |
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Laporan Mendalam (Depth Reporting)
Liputan mendalam dilakukan dengan cara interpretatif (mencoba memaknai hubungan antar fakta agar memperoleh petunjuk fakta apa saja yang perlu dicari dan dikumpulkan dengan cara penyelidikan investigasi, dan penggalian data karena diasumsikan selalu ada pihak yang mencoba menyembunyikan fakta).
Sumber Laporan Mendalam
Dalam laporan dan berita mendalam (in depth) yang dilakukan dengan cara investigasi dikenal dengan adanya 2 sumber berita, ini menurut konsep investigasi reporting dari pakar jurnalistik AS, Melvin Mencher, yakni:
People Trail
People Trail yakni jejak orang atau wawancara dengan narasumber yang merupakan key informan, dan secondary informan, sedapat mungkin hindari wawancara dengan orang yang hanya ada di luar persoalan yang diinvestigasi.
Paper Trail
Paper trail adalah investigasi dengan cara membongkar dokumen, atau mencari data dari aneka literarur yang mendukung (back up data) dari data yang sudah diperoleh hasil wawancara.
Cara Wawancara Laporan Mendalam (Depth Reporting)
Data umum yang perlu dicatat setiap kali melakukan wawancara adalah:
- Nama Pewawancara:
- Nama Pencatat:
- Tanggal Wawancara:
- Tempat Wawancara:
- Nama Lengkap Informan:
- Jabatan/Pekerjaan Informan:
- Nomor Telepon Informan:
Tahap Pembukaan Wawancara
- Sampaikan ucapan terima kasih kepada informan atas ketersediaannya meluangkan waktu untuk diwawancarai.
- Perkenalkan diri dan jelaskan topik dan tujuan wawancara dilakukan.
- Sampaikan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan serta saran-saran yang berkaitan dengan topik.
- Catat seluruh pembicaraan yang ada dan untuk membantu proses pencatatan gunakan tape recorder untuk merekam seluruh isi pembicaraan.
- Apabila informan memiliki waktu yang terbatas mintalah waktu lain untuk melanjutkan wawancara sesuai dengan kesediaan informan.
Tahap Pelaksanaan Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti sendiri dimana ketika wawancara dimulai tujuan khusus yang akan dicapai oleh pengembangan sistem harus dijelaskan. Ceritakan beberapa temuan yang berkaitan dengan sistem sesuai dengan hal-hal yang melatarbelakangi dikembangkannya sistem.
Contoh Wawancara
Misal wawancara untuk seorang yang bekerja sebagai petugas juga warga soal Pengurusan Pajak:
- Bila sistem akan dikembangkan, tujuan apa yang bapak/ ibu harapkan dari sistem ini?
- Bila sistem akan dikembangkan sampai dimana cakupan sistem tersebut?
- Bila dilihat dari manajemen organisasi adakah dukungan pihak manajemen atau kebijakan khusus untuk pengembangan sistem?
- Bila dilihat dari kebutuhan informasi, informasi yang bagaimana yang bapak/ ibu butuhkan untuk Pengurusan pajak?
- Apakah ada dana khusus yang disediakan untuk pengembangan sistem?
- Menurut bapak/ ibu bagaimana gambaran sistem yang ada selama ini?
- Bagaimana pemanfaatan data dan informasi dari ruangan-ruangan untuk pengelolaan Pengurusan pajak selama ini?
- Darimana saja sumber data dan informasi yang bapak/ ibu butuhkan untuk sistem Pengurusan pajak?
- Apa tindakan yang dilakukan bila data yang dilaporkan dari warga tidak lengkap?
- Bagaimana bapak/ ibu melakukan validasi data yang dilaporkan?
- Siapa saja yang memanfaatkan data dan informasi Pengurusan pajak selama ini?
- Menurut bapak/ ibu apakah perlu SOP?
- Menurut bapak/ ibu bagaimana kualitas dan kuantitas sumber daya yang menunjang pelaksanaan sistem pajak selama ini baik dari tenaga pengelola maupun sarananya?
- Faktor-faktor apa yang dapat menjadi pendukung dan penghambat dalam pengembangan sistem informasi Pengurusan pajak?
Sekian artikel Universitas Jurnalistik tentang Teknik Wawancara Untuk Laporan Mendalam (Depth Reporting). Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Teknik Wawancara Untuk Laporan Mendalam (Depth Reporting)"